Awas Kecele, Inter Milan Jangan Terburu Nafsu Lamar Paulo Dybala


Inter Milan tak boleh terburu nafsu untuk mendatangkan bintang Timnas Argentina, Paulo Dybala. Setidaknya itu pendapat yang disampaikan eks pelatih AS Roma dan AC Milan, Fabio Capello.

Dybala memutuskan untuk meninggalkan Juventus. Di mana klub asal Turin itu sudah dia bela sejak musim 2015. Dengan perpisahan itu, Paulo Dybala menjadi buruan tim-tim elite Eropa. Satu di antaranya ialah Inter Milan.

Nerazzurri dinilai sebagai tim terdepan untuk mengamankan jasa La Joya -julukan Dybala-. Namun belum lama ini Fabio Capello mengingatkan Inter Milan untuk tak ‘membeli kucing dalam karung’.

Artinya, klub sekota AC Milan ini harus benar-benar tahu sampai sejuah mana potensi yang bisa diberikan Dybala jika mendarat di publik Giuseppe Meazza. Apa yang disampaikan Capello ada benarnya.

Pasalnya eks pemain Palermo ini mengalami penurunan performa yang cukup signifikan sejak cedera yang menimpanya. Meski Juventus berganti pelatih dari Pirlo ke Massimiliano Allegri, namun magis dari Paulo Dybala menukik drastis.

“Saya tahu, Lautaro Martinez dan Paulo Dybala bisa menjadi duet yang menggemparkan. Soal kualitas tidak perlu diragukan lagi,” terang Capello, seperti yang dikutip dari laman Sempre Inter.

“Inter tak hanya bisa melihat dari skill-nya saja. Namun bagaimana kondisi terakhir setelah dia (Dybala) mengalami masalah serius dengan fisiknya.”

“Itu menjadi kerugian besar bagi Inter jika kambuh lagi,” terang pria yang pernah membesut Timnas Inggris ini.

Klub Baru Dybala

Di sisi lain, Paulo Dybala belum ambil pusing soal masa depannya setelah meninggalkan Juventus.

Saat ini la Joya memenuhi tugas internasionalnya untuk membela Tim Tango.

Kabar yang berkembang, setelah membela La Albiceleste baru Dybala akan memutuskan ke mana tim selanjutnya sebagai pelabuhan kariernya.

Pemain seperti Dybala sangat dibutruhkan oleh Inter Milan. La Joya adalah pemain yang sangat versatile.

Pada awal kariernya bersama Instituto di Argentina, Dybala bermain sebagai pemain sayap kiri.

Kemudian sejak pindah ke Italia, Paulo Dybala menjalani berbagai posisi dan peran, mulai dari penyerang tengah, second striker, gelandang serang, hingga false 9.

Dengan keserbabisaanya itu, Paulo Dybala semestinya akan cocok dengan taktik AS Roma dan tidak akan canggung bermain di berbagai posisi atau peran mana pun.

Keberadaan Dybala bisa menjadi pelengkap bagi Lautaro Martinez yang mengisi pos penyerangan La Beneamata.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *